Visi Kota Kediri

Mewujudkan Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni

Siap mensukseskan

Tersusunnya perencanaan kegiatan yang terintegrasi serta tepat sasaran dan tepat waktu

Sekretariat Kota Kediri

Jalan Basuki Rahmad No.15, Kelurahan Pocanan, Kota Kediri, Jawa Timur 64146 (0354) 682955.

Bagian Administrasi Pembangunan

Situasi kerja yang rukun, nyaman, aman, dan berorientasi mutu.

Go Persik Kediri !

Ayo dukung Persik Kediri di Liga I

Back to School, Kegiatan PTMT Mulai Dilaksanakan di Kota Kediri

 

Penerapan kebijakan PPKM Level 4 sempat membuat pembelajaran dilaksanakan secara daring. Namun, setelah Kota Kediri menyandang status PPKM Level 3 kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan secara tatap muka. Hari Senin, (13/9) sejumlah sekolah penggerak yang telah terpilih, mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan protokol kesehatan ketat.

 

Seperti yang telah terlaksana di TK Dharma Wanita Tosaren 2 Kota Kediri. Yayuk Wijirusiati, Kepala TK DW Tosaren 2 melalui Asih Tri Wulandari, guru kelompok B1. Ia membenarkan bahwa mulai hari ini (13/9) PTM telah kembali dilakukan di sekolahnya.

 

"Alhamdulillah, kami sudah melakukan tatap muka terbatas hari yang pertama, sebagai salah satu TK sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melakulan kegiatan tatap muka terbatas," terangnya saat ditemui pasca melaksanakan pembelajaran, Senin, (13/9).

 

Asih mengatakan bahwa hari pertama pelaksanaan PTMT berjalan dengan lancar, ia mengaku bahwa sebelumnya kami telah mempersiapkan dengan matang segala kebutuhan jelang PTMT "Kami siapkan semua kelengkapannya sesuai dengan protokol kesehatan, demi keamanan dan kenyamanan anak-anak selama menjalani tatap muka," imbuhnya.

 

Dijelaskan oleh Asih, hari pertama pelaksanaan tatap muka tidak ditemui kendala yang berarti. Anak-anak justru tampak antusias selama mengikuti pembelajaran yang hanya terbatas 4 orang anak saja disetiap sesinya.

 

"Ini juga harapan orang tua, sekolah bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka, apalagi untuk anak usia TK, kalau pembelajaran daring seringkali dikeluhkan orang tua, anak-anak tidak mau mengikuti kelas," tandasnya.

 

Tidak hanya sekolah TK, jenjang sekolah dasar pun juga mulai dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). SDN Jagalan 1 Kota Kediri misalnya. Sejumlah anak tampak mendatangi sekolah untuk melaksanakan tatap muka.

 

Suwarni, Kepala sekolah SDN Jagalan 1 mengonfirmasi bahwa memang benar, bahwa SDN Jagalan 1 telah dipilih sebagai salah satu sekolah penggerak yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. "Alhamdulillah lancar, untuk persiapannya kemarin juga sangat didukung oleh Wali Murid, komite sekolah maupun seluruh bapak ibu guru semuanya," ungkap Suwarni, saat ditemui ditengah kegiatan pembelajaran, Senin, (13/9).

 

Saat dikonfirmasi mengenai kesiapan sekolah terkait pelaksanaan protokol kesehatan dalam pembelajaran, pihaknya mengatakan telah menyiapkan dengan matang.

"Sebelumnya, telah kita sosialisasikan kepada para orang tua wali murid dan peserta didik dengan menggunakan video-video mengenai alur-alur pembelajaran disekolah, selain itu kami juga telah siapkan semua sarana-prasarana protokol kesehatan," jelas Suwarni.

 

Dijelaskan Suwarni, sebelum peserta didik datang, bapak ibu guru yang bertugas telah bersiap untuk menyambut, guna memastikan anak-anak mematuhi protokol kesehatan dengan benar, terutama memakai masker. Selain itu, ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer juga sangat memadahi 

 

"Meskipun kami juga telah menyiapkan masker cadangan, namun kami juga meminta anak-anak untuk membawa masker cadangan," tandas Suwarni.

Sementara, untuk jenjang sekolah menengah pertama, SMPN 3 Kediri juga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Seperti yang diungkapkan oleh Maryono, Kepala SMPN 3 Kediri, melalui Nanik Puwanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Ia mengataka bahwa pihaknya telah menyiapkan mulai dari SOP PTM hingga pembentukan satgas Covid-19 di lingkungan sekolah.

 

"Mulai dari hari Jum'at kemarin kami sudah menyiapkan kelas-kelas yang akan dipergunakan untuk pembelajaran, termasuk kelengkapan seperti alat pengecek suhu tubuh, masker, hingga ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer," ungkap wanita yang juga mengajar mata pelajaran Matematika ini, Senin, (13/9).

 

Mengenai respon orang tua mengenai kegiatan pembelajaran tatap muka ditengah pandemi ini, pihaknya telah meminta orang tua untuk mengisi surat pernyataan jika anaknya diizinkan untuk mengikuti PTM di sekolah.

 

"Jika orang tua belum mengizinkan juga tidak apa-apa, pembelajaran secara daring tetap kami laksanakan, namun mayoritas orang tua sangat mendukung pembelajaran tatap muka ini, hanya satu dua orang saja yang masih menghendaki secara daring karena sedang sakit," terangnya.

 

Sementara itu, Eni Mulyowati, orang rua murid SMPN 3 Kediri, ditemui saat menjemput anaknya mengungkapkan bahwa ia sangat senang anaknya bisa kembali sekolah tatap muka. "Saya sangat senang, akhirnya anak saya bisa kembali belajar disekolah, terimakasih pak Abu," ungkapnya dengan penuh semangat dan menaham haru, Senin, (13/9).

 

Begitu juga dengan Carolinabel, putrinya yang saat ini duduk di bangku kelas 7 SMPN 3 Kediri mengatakan bahwa ia juga sangat senang. "Senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, materi pembelajaran juga lebih mudah dipahami daripada belajar secara daring," ujar gadis berhijab ini, Senin, (13/9).

 

Sebagai informasi, selain 3 sekolah diatas, pembelajaran juga dilakulan di 16 sekolah penggerak lain, mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP yang meliputi TKN Pembina Kecamatan Kota, TKN Pembina Kecamatan Kecamatan Mojoroto, TKN Pembina Kecamatan Pesantren, TK ABA VII, SDN Banjaran 3, SDN Banjaran 5, SDN Ngronggo 3, SDN Burengan 2, SDN Sukorame 2, SD Plus Rahmat, SDI Al-Falah, SMPN 1 Kediri, SMPN 4 Kediri, SMPN 5 Kediri, SMP Plus Rahmat, dan SMP Ar Risallah.

 

Antisipasi Penyesuaian PPKM, Wali Kota Kediri Dorong Penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi

 Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginstruksikan kepada jajarannya untuk lebih gencar melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi kepada entitas bisnis di sektor perdagangan dan perindustrian. Hal tersebut dilakukan untuk persiapan PPKM Level 3 dan sangat dimungkinkan diberlakukan penyesuaian secara bertahap seiring menurunnya persebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur.

 

“Saya harap kerjasama dan kepatuhan dari para pelaku usaha untuk mematuhi ketentuan dan aturan yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan agar tidak tercipta klaster baru sehingga ekonomi bisa berjalan dengan lancar lagi,” ujarnya.

 

Bagi para pelaku usaha serta entitas bisnis di sektor perdagangan dan perindustrian yang berkedudukan di Kota Kediri harus melaksanakan aturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Mereka harus memperhatikan beberapa hal berikut. Pertama, menerapkan secara ketat dan mengawasi implementasi protokol kesehatan secara ketat di lokasi usaha masing-masing sebagaimana panduan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait. Kedua, mengharuskan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan screening terhadap orang yang keluar-masuk lokasi usaha, termasuk karyawan dan tamu/pengunjung. Ketiga, dalam hal masih terdapat karyawan yang belum menjalani vaksinasi Covid-19, diharapkan sikap proaktif dari manajemen perusahaan untuk mencari informasi pelaksanaan vaksinasi dan atau berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri telah melakukan sosialisasi kepada beberapa perusahaan. Diantaranya, PT Gudang Garam, PT Golden Coconut, Auto2000, CV Bayleaf, PT Afi Farma, PT Keong Nusantara Abadi, PG Pesantren Baru, PT Sumber Pangan Nusantara, dan  PT Wahana Polimer Indonesia. Di masing-masing perusahaan tersebut, sebagian besar karyawan sudah melakukan vaksinasi. Bahkan di PT Wahana Polimer sudah 100 persen karyawan divaksin.

 

Sementara terkait beberapa isu aplikasi PeduliLindungi, telah disiapkan solusinya. Seperti bagi karyawan senior yang kurang bersahabat menggunakan gawai, solusinya dapat menunjukkan sertifikat vaksin. Lalu pada PT Afi Farma terdapat karyawan yang berdomisili di luar Kota Kediri yang belum divaksin, solusinya dilakukan tes rapid antigen sewaktu-waktu secara acak.

 

Tak hanya itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri juga menurunkan tim ke lapangan untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada perusahaan industri yang ada di Kota Kediri. Agar memudahkan skrining pengunjung, perusahaan dapat memasang QR code pada pintu masuk yang dapat diunduh melalui portal cms.pedulilindungi.id.

Wali Kota Kediri Umumkan 50 Calon Penerima Beasiswa Masa Depan 2021 Lolos Seleksi Administrasi

 wali kota kediri abdullah abu bakar mas abu

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumumkan 50 calon penerima Beasiswa Masa Depan 2021 kerjasama Pemerintah Kota Kediri bersama Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Kediri, Senin (6/9). Para calon penerima beasiswa ini sebelumnya telah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi yang dilaksanakan sejak 17 Agustus 2021. Ada empat program studi yang ditawarkan UDINUS Kediri, diantaranya Desain Komunikasi Visual, Sistem Informasi, Manajemen, dan Teknik Informatika.

 

Kelima puluh calon penerima beasiswa ini berasal dari berbagai daerah. Sebanyak 12 peserta berasal dari Kota Kediri, Kabupaten Kediri 22 peserta, Kabupaten Tulungagung 2 peserta, Kabupaten Trenggalek 2 peserta, Surabaya 3 peserta, Kabupaten Nganjuk 4 peserta, Kabupaten Jombang 3 peserta, Kabupaten Jember 1 peserta, dan Kabupaten Bondowoso 1 peserta. Nantinya calon penerima beasiswa ini akan mengikuti final audisi.

wali kota kediri abdullah abu bakar mas abu

Adapun aturan untuk audisi final diantaranya, Finalis yang lolos seleksi akan diaudisi secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Dimana jadwal dan link Zoom Meeting akan diinformasikan melalui e-mail finalis. Saat audisi virtual, finalis diharapkan mempersembahkan penampilan yang mendukung kualitas diri agar terpilih menjadi pemenang. Audisi virtual akan dilakukan 5 menit untuk setiap finalis dan diwajibkan mengunggah video yang mendukung kriteria penilaian, dengan durasi maksimal 1 menit. Video diunggah di akun Instagram finalis, dengan diberi caption yang mendukung isi video, dan menandai akun @udinus_smg, @udinus_kediri, dan @harmonikediri dengan diberikan tagar #BeasiswaMasaDepan2021 #UdinusKediri #HarmoniKediri. Batas akhir unggah video adalah Selasa tanggal 14 September 2021.

 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengucapkan selamat kepada para calon penerima beasiswa yang telah berhasil lolos seleksi administrasi. Tak hanya itu, Abdullah Abu Bakar juga mengingatkan agar calon penerima beasiswa mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi final audisi. “Selamat kepada peserta yang telah lolos seleksi administrasi. Tunjukkan bakat terbaik kalian dalam final audisi,” ujarnya.

 

Beasiswa Masa Depan 2021 ini merupakan tahun kedua. Tahun lalu Pemerintah Kota Kediri bersama UDINUS memberikan beasiswa gratis hingga lulus kepada 25 peserta. Lalu ada 15 peserta lainnya mendapat beasiswa 50 persen dan gratis biaya kuliah selama 1 tahun.

Wali Kota Kediri: Tempat Isolasi Terpusat Sudah Kita Persiapkan Dengan Sangat Layak

 wali kota kediri abdullah abu bakar mas abu

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi serta Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ruly Eko Suryawan menerima kunjungan Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto di Ruang kerjanya, Selasa (24/8).  Kunjungan dilakukan dalam rangka membahas pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri untuk dipindahkan ke isolasi terpusat. Hal ini sekaligus mengikuti dan menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

 

“Pasien Covid-19 disarankan untuk pindah ke isolasi terpusat yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Kediri karena melakukan isolasi mandiri kadang-kadang di luar pemantauan dari tenaga medis,” ujar Kolonel Inf M. Dariyanto.

 

Komandan Korem 082/CPJ menambahkan, melihat tren perkembangan kasus positif Covid-19 di wilayah Kota Kediri saat ini sudah membaik dan pasien yang melakukan isolasi mandiri mengalami penurunan. Institusinya mendorong agar masing-masing wilayah baik kota ataupun kabupaten taat kepada instruksi pusat untuk memindahkan pasien Covid-19 ke isoter bagi yang memenuhi syarat untuk dipindahkan. “Melihat perkembangan Kota Kediri sudah membaik, tinggal ada beberapa yang isoman dan itupun ada pengecualian karena ada yang disabilitas, anak kecil yang positif tapi orang tuanya negatif kalau isoter tidak ada yang merawat,” ujarnya.

 

Wali Kota Kediri mengatakan sudah menyiapkan eks Balai Latihan Kerja (BLK) dan Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang sementara ini dialihfungsikan sebagai tempat isolasi terpusat untuk masyarakat Kota Kediri sejak beberapa bulan lalu. Fasilitas yang disediakan pun juga sangat layak dilengkapi dengan sarana prasarana yang lengkap. “saya tadi jelaskan bahwa di Kota Kediri ini tempat untuk isoter sudah kita siapkan dan perbaiki semuanya. Baik kelayakan kamar mandi, tempat tidur, ruangan, fasilitas keseharian, sarana prasarana olahraga, pendingin ruangan juga ada,” ujarnya.